ansorgenteng.blogspot.co.id

ansorgenteng.blogspot.co.id

Rabu, 15 Maret 2017

H Yaqut Cholil Qoumas :GP Ansor Siap Kawal Kedaulatan Pangan

Jakarta, 
Sebagai Negara agraris, Indonesia memiliki kekayaan keanekaragaman hayati dan memiliki tanah yang subur di dunia sehingga mampu memenuhi kebutuhan pangan di dalam negeri bahkan sebagai kebutuhan pangan dunia.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, H Yaqut Cholil Qoumas saat pembukaan Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan dan Halaqoh Nasional Pertanian kerjasama MPR RI dan GP Ansor di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa (14/3/2017).

Menurutnya, walaupun Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah, akan tetapi persoalan pangan dan petani belum merdeka dan berdaulat.

"Faktanya, untuk memenuhi kebutuhan pangan pokok rakyat Indonesia masih mengandalkan impor. Padahal impor selain menciptakan ketergantungan kepada negara lain juga makin menggerus hasil produksi petani," kata Gus Yaqut sapaan akrabnya.

H Yaqut Cholil Qoumas merasa prihatin, kendati Indonesia sudah merdeka namun kemerdekaan itu belum dapat dapat dinikmati seutuhnya oleh masyarakat petani.

"Untuk dapat mewujudkan kebangkitan nasional secara utuh, maka syaratnya kita harus membangkitkan terlebih dahulu kebangkitan pertanian di Indonesia," tegasnya.

Harapan besar pemerintah mampu mewujudkan kedaulatan pangan dengan petani yang berdaulat dan sejahtera. "Untuk itu kami tegaskan, GP Ansor siap mengawal NKRI  dan kedaulatan pangan dengan petani yang berdaulat," pungkasnya. 


Dukungan dan Pengawalan GP Ansor Pada Kedaulatan Pangan juga pernah di utarakan langsung oleh Koordinator Bidang Pertanian Pimpinan Pusat GP ANSOR, Akhmad Subkhan .
Beliau menegaskan, pihaknya menyambut baik dan siap bekerja sama dengan pemerintah untuk mengawal jalannya program kedaulatan pangan tersebut.
Ia menilai bahwa program kedaulatan pangan akan dapat terwujud jika konsep pembangunan pertanian segera dikembalikan sesuai dengan kondisi alamnya. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Jokowi di depan para kepala daerah di Jakarta (4/8/2016), yang mengatakan bahwa masing-masing daerah harus fokus mengelola potensinya secara tuntas dari hulu sampai hilir. Jangan ingin mengerjakan semuanya, tetapi tidak ada yang tuntas.
“Ini maksudnya, agar program pengembangan komoditas pertanian harus berdasarkan keunggulan komparatif di masing-masing daerah. Misalnya, Brebes unggul dengan Bawang Merah, harus fokus dari sebelum tanam sampai pemasaran sampai kepada membangun industri. Jangan program bawang dipaksakan tanam di daerah lain,” ujar Akhmad Subkhan saat ditemui berbagai media di Kementerian Pertanian, Jakarta, Kamis (6/10/2016).(berbagai sumber)

2 komentar:

Demo akun mengatakan...

Mengapa dikasih nama NU gal bagus bener....

ansorgenteng mengatakan...

silahkan buka http://ansorgenteng.blogspot.co.id/2017/02/sepotong-sejarah-perdebatan-nama.html

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons | Re-Design by AnsorGenteng Online