Bupati Banyuwangi membuka acara Forum Gabungan Perangkat Daerah, Penyusunan Rencana Kerja (Renja) 2018 |
BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memproyeksikan pertumbuhan ekonomi (PE) sebesar 6,57 persen pada tahun 2018 mendatang. Untuk mencapainya, Pemda Banyuwangi memiliki beberapa trik sederhana. Salah satunya menjaga konsumsi masyarakat dan mendorong efektivitas belanja daerah.
Cara itu dinilai efektif karena kalau barang dan jasa dikonsumsi, sektor produksi, dan konsumsi akan hidup begitu juga perdagangan dan pertanian sehingga ekonomi akan besar. Selain itu pembangunan dunia investasi dan penguatan ekonomi lokal harus dilakukan, dengan cara promosi produk lokal dan menekan produk impor.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan tren pertumbuhan ekonomi Banyuwangi terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir, yang membuatnya optimis target tahun depan akan tercapai. PE Banyuwangi tahun 2016 saja mampu mencapai 6,01 persen, lebih tinggi dari PE Provinsi Jawa Timur dan PE nasional.
“Proyeksi itu sesungguhnya sangat berat ditengah situasi perekonomian global dan nasional saat ini yang belum kondusif. Tapi dengan dukungan semua pihak kita optimis dapat mencapainya,” kata Anas saat membuka Forum Gabungan Perangkat Daerah, Penyusunan Rencana Kerja (Renja) 2018, yang berlangsung di Ballroom Hotel Ketapang Indah, Kamis (9/3/2017).
Forum Gabungan Perangkat Daerah, Penyusunan Rencana Kerja (Renja) merupakan agenda tahunan untuk mempersiapkan program prioritas kabupaten untuk tahun berikutnya. Forum ini menjadi wadah berbagai usulan program-program prioritas pembangunan yang dihadiri seluruh perwakilan SKPD, Camat dan Lurah se Kabupaten.
“Prinsip performance based budgeting atau anggaran berbasis kinerja harus menjadi landasan. Usulan program dan kegiatan harus disertai output dan outcome yang jelas dan terukur untuk mencapai sasaran strategis yang telah ditetapkan,” ujar Anas.
Secara khusus Anas juga menekankan kebijakan yang harus menjadi landasan pada beberapa bidang pembangunan di 2018. Seperti di bidang pendidikan Anas menginstruksikan tidak ada lagi bangunan gedung sekolah yang rusak, tidak layak atau minim fasilitas dan tidak ada lagi anak putus sekolah. Anas juga meminta tidak ada kesenjangan kualitas pendidikan di kota dan di pelosok desa.
“Kita juga harus memperkuat pendidikan karakter pada anak melalui peran guru dan partisipasi aktif orang tua dalam memupuk nilai-nilai budi pekerti, kesopanan, kesantunan, keteladanan menumbuhkan empatinya,” beber Anas.
Selanjutnya Anas juga menekankan beberapa kebijakan penting di bidang kesehatan salah satunya masalah pengentasan gizi buruk. Sedangkan untuk pembangunan infrastruktur Anas meminta agar memprioritaskan perbaikan infrastruktur yang ada baik jalan, jembatan dan sarana irigasi. Sambil memastikan infrastruktur yang ada tersebut berfungsi dengan baik.
“Jika infrastruktur baik akan berimplikasi sangat positif pada stabilitas dan pengurangan disparitas wilayah,” pungkasnya.(TIMESBANYUWANGI)
0 komentar:
Posting Komentar