skip to main |
skip to sidebar
Jumat, Februari 24, 2017
No comments
BANYUWANGI – Ribuan pegawai honorer kategori 2 (K2) menggelar istighotsah akbar di aula kampus Universitas PGRI Banyuwangi (Uniba) kemarin (23/2). Istighotsah dan doa bersama itu dilakukan untuk memohon kepada Allah SWT agar seluruh honorer K2 se-Banyuwangi segera diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
Para honorer K2 asal seantero kabupaten berjuluk The Sunrise of Java itu datang berbondong-bondong ke kampus Uniba di Kertosari mulai pukul 06.30. Sekitar pukul 09.30 istighotsah dimulai. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, sekitar dua ribu orang yang didominasi guru honorer itu tampak khusyuk membaca ayat-ayat suci dan memohon kepada Allah. Bahkan, beberapa di antaranya menitikkan air mata.
Koordinator aksi, Imam Rusdi, mengatakan istighotsah tersebut merupakan salah satu upaya agar seluruh honorer di Banyuwangi segara diangkat menjadi PNS. “Kami berjuang dengan cara santun dan bermunajat kepada Allah SWT,” ujar honorer SDN 1 Macan Putih, Kecamatan Kabat, tersebut.
Dikatakan, setelah rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) beberapa waktu lalu, saat ini di Bumi Blambangan masih tersisa sekitar 1.900 honorer. “Maka dari itu, kami berdoa agar semua K2 secepatnya diangkat menjadi PNS,” kata dia.
Guru honorer K2 lain, Arif Kurniawan, mengaku dirinya sudah mengabdi sebagai guru honorer di SDN 3 Bomo, Kecamatan Blimbingsari, sejak 12 tahun lalu. “Tetapi, sampai saat ini belum ada kejelasan kapan kami diangkat sebagai PNS,” tuturnya.
Dikatakan, selain memohon kepada Allah, istighotsah kemarin juga dilakukan sebagai bentuk support kepada 35 honorer K2 asal Banyuwangi yang berangkat ke Jakarta. Sebanyak 35 honorer asal Bumi Blambangan itu bergabung dengan para honorer seluruh tanah air yang menggelar demonstrasi di kantor Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) untuk menuntut agar para honorer K2 segara diangkat menjadi CPNS.
Sementara itu, anggota DPRD Banyuwangi, Muhammad Ali Mahrus, yang hadir dalam istighotsah tersebut mengatakan dirinya menyambut baik langkah para honorer tersebut. “Ini kegiatan yang baik dan efektif. Di saat para honorer K2 se-Indonesia berbondong-bondong ke Jakarta, Banyuwangi hanya mengutus 35 anggota. Sisanya mendoakan perjuangan teman-temannya. Kami sangat mengapresiasi,” cetus politikus muda Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.
Hal senada juga dikatakan Ketua PGRI Banyuwangi, Teguh Sumarno. Menurut Teguh, saat ini ada dua hal yang dituntut PGRI. Pertama, mendesak pemerintah membuat payung hukum bagi pengangkatan honorer K2 menjadi PNS. Kedua, mendorong seluruh kepala daerah mengangkat guru honorer K2 menjadi pegawai daerah dengan gaji layak dan masuk APBD.
Pemerintah pusat harus memiliki aturan yang jelas terkait penetapan K2 menjadi PNS. Pasalnya, selama ini belum ada aturan yang jelas terkait penetapan K2 menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS). “Tapi sekali lagi perjuangan PGRI tidak bisa berjalan baik bila honorer K2 tidak kompak lagi, tercerai-berai. Saya hanya minta satukan visi-misi honorer K2,” katanya. (radar)
Posted in: BERITA,BERITA DAERAH - NASIONAL
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Facebook
0 komentar:
Posting Komentar