ansorgenteng.blogspot.co.id

ansorgenteng.blogspot.co.id

Rabu, 25 April 2018

Ansor Banyuwangi Gelar Tasyakuran Hari Lahir

Banyuwangi,  – Pada momentum hari lahirnya yang ke-84 Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Banyuwangi menggelar tasyakuran di aula Kantor PCNU Banyuwangi, Selasa (24/4). Selain mengirim doa kepada para pendiri dan pejuang Ansor, momentum harlah juga digunakan untuk meningkatkan soliditas kader-kader Ansor.

Ketua PC GP Ansor Syukron Makmun Hidayat mengajak kepada para kader Ansor Banyuwangi untuk menjaga kekompakan dalam menjalankan pengabdiannya.
“Tantangan yang dihadapi oleh Ansor di usianya yang ke-84 ini, semakin berat dan beragam. Mulai dari soal keagamaan, ideologi, kebangsaan, ekonomi dan permasalahan sosial lainnya. Tentu, untuk bisa menghadapi ini, perlu soliditas dari semua kader,” ungkapnya saat memberi sambutan.

Momentum harlah, lanjut Syukron, adalah saat yang tepat untuk menyatukan kembali semangat dan visi misi. “Semangat para pendiri Ansor harus kita teladani dalam berjuang. Ini adalah kunci penting dari peringatan Harlah ini,” paparnya.

Sementara itu, Ketua PCNU Banyuwangi terpilih KH. Ali Makki Zaini juga memberikan tausiyah senada. Kekompakan menurutnya adalah bekal penting untuk melakukan perjuangan. “Tali Allah itu berada di dalam kekompakkan. Jadi, kalah menang, jika kita kompak, maka hukumnya menang,” tegasnya.

Selain itu, imbuh Gus Makki – sapaan karib Kiai Ali Makki – dalam berorganisasi diperlukan dua hal. Yakni,  gas dan rem. Menurutnya, gas dalam berorganisasi adalah serangkaian visi, misi, program kerja dan segenap cita-cita. Semua hal itu, tidak serta merta dilakukan begitu saja. Namun harus ada kontrol atau rem.
http://picasion.com/
“Remnya adalah dengan mengingat para pendahulu. Kira-kira, jika Ansor melakukan ini, pendiri Ansor tersenyum ataukah sebaliknya. Begitu seterusnya. Jadi, harlah ini adalah upaya untuk menguatkan rem,” tegasnya.

Lebih lanjut Gus Makki juga meminta Ansor Banyuwangi untuk tampil beda. Karena Ansor berdiri di Banyuwangi, maka Ansor Banyuwangi setingkat lebih maju ketimbang Ansor di daerah lainnya.

“Jangan sampai Ansor kalah dengan daerah lainnya,” tukasnya.
Acara tersebut dihadiri oleh PAC GP Ansor se Banyuwangi. Di penghujung acara, ditutup dengan potong tumpeng. (ay -NUOB)

Minggu, 22 April 2018

Setelah Kiai Marwan Ditetapkan Sebagai Rais PCNU Banyuwangi, Gus Makki terpilih sebagai ketua PCNU Banyuwangi


Proses pemilihan Ketua PCNU Banyuwangi masa khidmat 2018-2023 berlangsung secara aklamasi pada Ahad sore (22/4). KH. Ali Makki Zaini atau akrab disapa Gus Makki terpilih sebagai ketua. Pada tahap pencalonan, ia meraih 368 suara dari 582 hak suara yang digunakan.


Sebagaimana ditentukan dalam tata tertib pemilihan, hanya calon yang mendapatkan 150 suara dukungan. Karena pada tahap pemilihan hanya Gus Makki yang mendapatkan suara minimal pencalonan, maka ia pun ditetapkan secara aklamasi sebagai ketua.

Sebenarnya, dalam pencalonan ada beberapa nama lain yang masuk bursa calon. Ada nama Sekretaris PCNU Banyuwangi sebelumnya Guntur Al-Badri yang mendapat 92 suara. Kemudian disusul Ketua RMI KH. Ahmad Munib Syafaat yang dapat 56 suara.

Lalu, ada nama Direktur Aswaja NU Center Banyuwangi KH. Abdillah As’ad yang mendapat suara 37. Serta nama Ketua MWC NU Banyuwangi H. Ahmad Mushollin yang didukung oleh 24 suara.

Selain itu, ada nama-nama lain yang terpilih. Namun tak dikenal. Kemungkinan adalah kesalahan tulis. Masing-masing mendapatkan satu suara. Diantaranya adalah Gus Nadhi, Gus Mun’im, Nur Kholiq, Ali Mahdi dan Maisholi.

KH. Zainullah Marwan 
Saat sebelumnya KH. Zainullah Marwan ditetapkan sebagai rais syuriyah PCNU Banyuwangi 2018-2022. Penetapannya tidak melalui voting, tapi melalui sistem Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA).

Untuk menentukan para anggota AHWA tersebut, para rais syuriyah di tingkat Ranting melakukan musyawarah bersama rais di tingkat MWC NU untuk memilih sebanyak lima orang yang dinilai memiliki kapasitas sebagai ulama pilihan untuk menentukan Rais Syuriyah PCNU Banyuwangi selanjutnya.

Setelah ditabulasi usulan AHWA dari 25 MWC NU se-Banyuwangi terpilih lima orang sebagai anggota AHWA. Pertama, Rais Syuriyah MWC NU Srono KH. Ali Makki Zaini. Kemudian Rais MWC NU Kalipuro KH. Huzaini Hafidz, Rais MWC NU Kabat KH. Muhammad Yamin Masfa, Rais MWC NU kalibaru KH. Habib Abdurrahman.

Namun, dari kelima anggota AHWA tersebut saat diumumkan tak berkenan langsung untuk memutuskan. Mereka ingin bermusyawarah dengan semua rais MWC NU se Banyuwangi. “Kami tak berani memutuskan sendiri. Kami ingin mengajak semua rais untuk ikut bermusyawarah,” ungkap KH. Ali Makki Zaini sebagai juru bicara AHWA di dalam sidang pleno kelima Konfercab NU, Ahad (22/1).

Akhirnya, semua rais terlibat dalam permusyawarahan tersebut. Sebagai ketua sidang adalah KH. Ali Makki Zaini dan KH. Miftahul Huda sebagai sekretaris. Hanya butuh waktu 15 menit untuk menentukan Rais Syuriyah PCNU Banyuwangi.

“Sidang memutuskan Rais Syuriyah PCNU Banyuwangi 2018 – 2022 adalah KH. Zainullah Marwan dari Dusun Pacemengan, Desa Buluagung, Kecamatan Silaragung,” Kiai Ali Makki mengumumkan hasil sidang. Lantas disambut gemuruh tepuk tangan para peserta konferensi.

Setelah itu, Kiai Marwan diperkenankan untuk menyampaikan kesediaannya. Kiai Marwan pun menyampaikan kesediaannya. Dengan demikian, secara resmi Wakil Rais Syuriyah PCNU Banyuwangi 2013 – 2018 tersebut sebagai rais selanjutnya hingga lima tahun ke depan. (gusno)

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons | Re-Design by AnsorGenteng Online