ansorgenteng.blogspot.co.id

ansorgenteng.blogspot.co.id

Rabu, 21 Februari 2018

GP Ansor Berangkatkan 999 Anggota Banser Umrah

TANGERANG - Gerakan Pemuda (GP) Ansor memberangkatkan sebanyak 999 anggota Banser (Barisan Ansor Serbaguna) ibadah umrah, Rabu (21/2/2018).
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, program "999 Banser Umroh 2018 Bersama Ketua Umum PP GP Ansor" itu merupakan program yang telah digagas GP Ansor tahun lalu dan direalisasikan pada tahun ini.
"Program ini diadakan sebagai bentuk apresiasi tertinggi kepada kader Banser yang telah memberikan dedikasi terbaiknya dalam organisasi," ujar pria yang kerap disapa Gus Yaqut di Lounge Umroh Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.
Lanjut Gus Yaqut, nantinya rombongan jamaah tersebut akan dibagi ke dalam dua gelombang. Untuk gelombang pertama diberangkatkan pada hari ini yakni sebanyak 350 jamaah. Sementara sisanya akan diberangkatkan pada bulan April mendatang.
Para jamaah pun akan diberangkatkan melalui PT Sorban Nusantara, perusahaan Tour & Travel resmi milik Pimpinan Pusat GP Ansor. Gus Yaqut berpesan kepada ratusan Banser yang berangkat Umrah untuk tetap berperilaku santun, rendah hati, toleran, membantu sesama jamaah, serta menata niat tulus dan ikhlas.
"Tata niat yang tulus, ikhlas, ibadah umroh ini semata karena Allah SWT. Selain memperbanyak ibadah lainnya, selama di Tanah Suci kita harus tetap berperilaku rendah diri, santun, toleran dan membantu sesama jamaah umroh lain," ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Sorban Nusantara Towus Ainul Yakin menambahkan, jamaah umroh Banser berangkat dengan subsidi dari pimpinan pusat GP Ansor sebesar Rp. 5 juta per orangnya.
"Khusus bagi yang sudah berkhidmah selama lebih kurang 2,5 tahun sebagai anggota Banser, Ketua Umum GP Ansor memberikan subsidi Rp5 juta per orang," kata Towus
Towus menjelaskan, paket umroh dengan durasi selama 9 hari dan fasilitas bintang 4 tersebut sebenarnya bernilai Rp. 22,5 juta. Setelah mendapatkan subsidi masing-masing peserta umroh hanya dikenakan biaya sebesar Rp 17,5 juta.
(kha)

Minggu, 11 Februari 2018

GP Ansor Jatim Nilai Ada Aktor di Balik Serangan Ke Pemuka Agama


Peristiwa berbau SARA yang bisa memantik perpecahan antarumat beragama terjadi dalam sepekan terakhir di negeri ini. Terbaru, seorang pria dengan senjata tajam menyerang jemaat Katolik yang tengah melaksanakan Misa di Gereja St. Lidwina Sleman, Yogyakarta, pada Minggu pagi, 11 Februari 2018. Sejumlah orang luka-luka.


Sejumlah pihak menyesalkan peristiwa itu. Apalagi, sebelum kejadian di Sleman, beberapa hari sebelumnya terjadi aksi kekerasan pula yang menimpa seorang pengasuh pondok pesantren di Bandung, Jawa Barat, dan tindakan tidak menyenangkan yang menimpa biksu di Tangerang, Banten.
"Ansor Jawa Timur menilai sepertinya ada aktor di balik kejadian itu, tidak mungkin tiba-tiba menyerang ke gereja tanpa indikasi siapa pengirimnya dan lain sebagainya," kata Sekretaris Gerakan Pemuda Ansor Jatim, Abid Umar, di sela acara rapat kerja Ansor Surabaya pada Minggu, 11 Februari 2018.
Mantan Komandan Satuan Koordinator Wilayah Barisan Ansor Serbaguna atau Banser Jatim itu menjelaskan, kecurigaan itu bisa diajukan karena pola penyerangan dari sejumlah kejadian serupa di Sleman mirip-mirip. "Jangan-jangan nanti pelaku yang di Gereja Sleman mengaku gila juga," ujar pria biasa disapa Gus Abid itu.
Bukan tidak mungkin, lanjut dia, aksi dan kejadian serupa akan menular ke Jawa Timur. Karena itu, seluruh anggota Ansor dan Banser Jatim diminta siap mengantisipasi itu, agar perpecahan antarumat beragama bisa dicegah. "Jangan sampai kita semua saling menyalahkan karena aksi-aksi seperti itu," kata Gus Abid.
Sebelumnya, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, berharap Ansor memainkan peran kebangsaannya dalam memelihara kerukunan antarumat beragama. Menurutnya, sebagai kader yang akrab dengan pengetahuan agama, Ansor harus menyapa semua lapisan masyarakat agar keutuhan Negara Kesatuan RI tetap terjaga.
"Dan saya yakin Ansor bisa menyapa, karena ini Indonesia, Nusantara, dan Ansor bisa berada dimana-mana. Mungkin juga ada Ansor di seluruh Indonesia, ayo kita jaga kota masing-masing, supaya tidak terjadi apa-apa di kota kita masing-masing," kata Risma. (ase)

Selasa, 06 Februari 2018

Kyai dihina, 2000 kader NU Nyatakan Sikap

Banyuwangi,  2000 lebih kader NU yang berasal dari seluruh penjuru Banyuwangi berkumpul di depan kantor PCNU Banyuwangi, selasa (06/02). Massa NU akan melakukan Unjuk rasa dukungan kepada Kyai terkait kasus penghinaan Kyai oleh aktivis LSM M. Yunus yang sudah menjadi tersangka dan mendekam di Tahanan.
Rombongan tersebut mengawali aksinya dengan berjalan dari kantor PCNU Banyuwangi menuju pengadilan Negeri Banyuwangi untuk mengawal persidangan kasus penghinaan kyai NU.
KH. Abdilah As’ad kordinator Komando Masyarakat Pendukung Kyai (KOMPAK) menyampaikan bahwa ini merupakan pernyataan tegas dari Kader Nahdliyin atas tindakan penghinaan yang dilakukan Muhammad Yunus dengan memviralkan di media sosial.
“Ini merupakan pernyataan keras dari kami, setelah upaya islah yang telah dilakukan kemudian dilanggar kembali oleh Yunus, ” ungkap As’ad.
Selanjutnya As’ad menegaskan bahwa Komando Masyarakat Pendukung Kyai sebagai representasi dari warga NU, akan mengawal dan memberikan dukungan kepada Kyai yang menjadi panutan warga Nahdliyin.
“Jasa para Kyai tidak dapat dipertanyakan dalam perjalanan sejarah negeri ini. Oleh karena itu sudah menjadi kewajiban kita untuk berada di depan dalam menjaga marwah para Kyai, ” tegas As’ad
Sementara itu Ayunk Notonegoro kader Muda NU dalam orasinya menyampaikan bahwa ini bukan masalah sepele. Ayunk mengatakan bahwa ini merupakan indikasi pelemahan di dalam struktur NU dengan melakukan delegetimasi terhadap Kyai.
“Selama ini NU telah menjadi tiang penyangga yang kokoh bagi perjalanan NKRI. Oleh karena itu untuk melemahkan NKRI maka NU yang harus dipecah belah. Hal ini dimulai dari upaya menghilangkan kepercayaan umat terhadap kyai. Ini harus segera dihentikan, ” Tegas Ayunk, lantang.
Di saat yang sama sedang berjalan persidangan di PN Banyuwangi sidang kasus penghinaan Kyai dengan agenda mendengarkan keterangan KH. Maskur Ali sebagai saksi pelapor. (noe)

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons | Re-Design by AnsorGenteng Online