ansorgenteng.blogspot.co.id

ansorgenteng.blogspot.co.id

Sabtu, 26 Mei 2018

Imam Masjid di New York ke PBNU, Ini Kesan dan Ajakannya

Jakarta, 
Imam Masjid al-Farah, sebuah masjid di New York, Amerika Serikat, Feisal Abdul Rauf bersilaturahim ke PBNU, Jakarta, Kamis (24/5). Ia ditemui Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj. Keduanya membicarakan situasi terkini dan persoalan umat Islam di masing-masing negara.  

Menurut Feisal Abdul Rauf, kunjungan ini merupakan pertama kali dilakukannya. Ia mengaku terkesan dengan pertemuan tersebut. Suatu saat, ia ingin berkunjung lagi dengan sejumlah kerja sama dengan NU. 

Lebih lanjut, ia mengatakan, umat Islam Amerika mengalami kesulitan setelah menara kembar dihancurkan. Itu yang pertama. Kedua, setelah Donald Trump terpilih menjadi Presiden AS. 

“Setelah Trump terpilih ada 6-7 negara Muslim yang dilarang masuk Amerika,” katanya.

http://picasion.com/Meski demikian, itu tak mengurangi semangat umat Islam Amerika untuk bersilaturahim dengan sesama umat Islam di negara lain, termasuk Indonesia.  

“Kita tidak hanya mengenal Muslim Amerika saja, tapi juga Indonesia,” lanjut pria kelahiran Mesir tahun 1948. 

Ia mengajak umat Islam, khususnya di Indonesia untuk berperan aktif dalam mengampanyekan Islam yang rahmatan lil alamin, Islam yang bernuansa damai.(NU Online) 

Senin, 14 Mei 2018

PBNU: Negara Indonesia Sesuai dengan Ajaran Islam

Jakarta,
Ketua PBNU H Marsudi Syuhud menyalahkan tindakan terorisme yang dilakukan oleh sekelompok orang yang mengaku jihad atas nama agama dan menganggap bahwa negara Indonesia adalah kafir dan toghut.

Menurutnya, negara Indonesia sudah sesuai dengan ajaran dan nilai-nilai agama Islam. Indonesia didirikan hasil ijtihad para pendiri bangsa dan para kiai dengan mengikuti cara Nabi Muhammad yang mendirikan negara madinah.

“Di Negara Madinah ini seluruh agama dijamin. Itu zaman Rasulullah mendirikan Negara Madinah. Ada agama Islam, ada Nasrani ada agama Yahudi, ada agama Majusi, itu di Negara Madinah yang Rasulullah dirikan,” kata Marsudi di sela-sela konferensi pers yang dilakukan oleh tokoh lintas agama di Gedung PBNU, Jakarta, Ahad (13/5), menanggapi peristiwa pengeboman di tiga gereja di Surabaya. 

Atas dasar kesepakatan para pendiri bangsa dan para kiai, maka siapapun tidak boleh menganggap bahwa Indonesia negara kafir atau toghut

Marsudi mengakui bahwa negara Indonesia mempunyai banyak kekurangan, namun bukan berarti membenarkan tindakan radikalisme dan terorisme. Apalagi sampai membunuh orang yang tidak berdosa. Seseorang yang membunuh orang lain yang tidak berdosa atau membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan ia membunuh semua manusia sebagaimana yang tertera pada QS Al-Maidah:32.

Bahkan, lanjut pria yang juga Pengasuh Pesantren Ekonomi Darul Uchwah Jakarta itu, agama Islam menganjurkan agar siapapun melakukan perbuatan yang baik kepada semua makhluk tanpa melihat latar belakang agama yang dianutnya.

“Memperbaiki dan membuat bagaimana kita hidup rukun itulah ajaran agama yang sesungguhnya,” jelasnya. (Husni Sahal/Muhammad Faizin / NU Online ).



http://picasion.com/

Sabtu, 12 Mei 2018

Ini Deklarasi Ulama Indonesia, Pakistan, dan Afghanistan di Bogor

Bogor, Ansorgenteng Online
Pertemuan ulama tiga negara yaitu Indonesia, Afghanistan menghasilkan Bogor Ulama Declaration for Peace. Deklarasi ini dibacakan oleh Qibla Ayaz (Pakistan), Quraish Shihab (Indonesia), dan Ataullah Lodin (Afghanistan).

Kegiatan tersebut diselenggarakan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, ditutup oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Jumat (11/5) sore sebagaimana diberitakan setkab.go.id. Pertemuan yang dihadiri oleh 19 ulama Afghanistan, 17 ulama Pakistan, dan 17 ulama Indonesia itu dibuka oleh Presiden Joko Widodo  pada pagi harinya. 

Berikut bunyi Bogor Ulama Declaration for Peace tersebut:

1Islam adalah agama damai, toleran, dan moderat. Kata Islam sendiri berasal dari kata salam yang berarti perdamaian dan keselamatan. Para penganut Islam sejati terikat untuk terus menunjukkan rasa belas kasihan dan saling menyayangi.
2. Pesan utama Islam bermuara pada prinsip perdamaian, belas kasih, dan kasih sayang. Oleh sebab itu, kami mendukung deklarasi Pakistan-Afghanistan dan berbagai inisiatif perdamaian yang dilakukan oleh para ulama dunia Islam yang mendorong perdamaian, persaudaran Islam, dan penolakan pada kekerasan dan terorisme.
3. Perdamaian adalah perintah Allah dan kaum muslimin memiliki kewajiban untuk mengikuti perintah ini dalam hidupnya, dalam lisan dan jiwanya. Oleh sebab itu, semua konflik dan pertentangan antara kaum muslim harus diselesaikan sesuai dengan kaidah Quran dan Sunnah. Kami para ulama dalam hal ini mengapresiasi dan mendukung tawaran pemerintah Republik Islam Afghanistan, sebagaimana diumumkan oleh Presiden Ashraf Ghani pada saat Kabul Peace Process Februari 2018, untuk perdamaian dan rekonsiliasi Afghanistan. Kami juga mengapresiasi negara-negara kawasan, dunia Islam, dan komunitas internasional atas dukungan penuhnya bagi proses perdamaian di Afghanistan.
4. Kami mencatat mengenai situasi kondusif di Afghanistan dan menyerukan semua pihak untuk ikut serta dalam pembicaraan langsung perdamaian sesuai dengan pembahasan damai yang termaktub dalam Al Quran, yaitu musyawarah, dan sebagaimana juga diisyaratkan dalam Al Quran Surat As-Syura ayat 38 yaitu bahwa musyawarah adalah ciri-ciri kaum beriman.
5. Sebagai pewaris Rasulullah dan selaku pemegang otoritas dalam menerjemahkan Al Quran dan hadits, ulama memainkan peran penting dalam komunitas muslim untuk menegakkan nilai-nilai syariat Islam, warisan sebenarnya dari Nabi Muhammad SAW sebagai rahmatan lil alamin. Ulama dalam hal ini mengemban amanah yang besar di pundaknya untuk melestarikan prinsip moral yang tinggi dan mempromosikan ukhuwah islamiyahdan ukhuwah insaniyah.
6. Para ulama sebagai pewaris nabi, warasatul anbiya, memiliki kewajiban untuk terus mempromosikan nilai-nilai universal Islam yaitu perdamaian, toleransi, keadilan sosial, dan moderat. Selain juga mendorong diakusisinya prinsip-prinsip ini sebagai tolak ukur dan kaidah penuntun.
7. Para ulama dan umat Islam, khususnya seperti di Indonesia, Afghanistan, dan Pakistan dengan pemahaman mendalam mengenai tantangan dan kesulitan yang dihadapi oleh negara-negara Islam dapat memainkan peranan aktif dalam  mempromosikan perdamaian dan solidaritas di dunia Islam, secara khusus di Afghanistan.
8. Ulama memberikan petunjuk dan ceramah yang sesuai dengan Kitab Suci Al Quran dan contoh yang diteladani dari Nabi Muhammad SAW, di mana beliau selalu menekankan sikap wasathiyah dalam hidup, sebagai jalan yang benar bagi umat Islam.
9. Ulama meyakinkan kembali bahwa kekerasan dan terorisme tidak bisa dan tidak boleh diasosiasikan dengan agama, kewarganegaraan, peradaban, atau etnis manapun. Kekerasan ekstremisme dan terorisme dalam bentuk apapun termasuk terhadap warga sipil dan pelaku aksi bunuh diri bertentangan dengan prinsip Islam.
10. Sebagai satu keluarga besar umat, ulama mendukung proses perdamaian yang inklusif dan siap memberikan kontribusi secara konstruktif di dalam proses tersebut, sembari mencari berbagai cara dan upaya agar ada solusi yang mungkin bagi perdamaian di Afghanistan.
11. Dalam hal ini, kami mendukung peran penting ulama Afghanistan, Indonesia, dan Pakistan dalam mempromosikan perdamaian, keharmonisan, dan persaudaraan sesama umat sesuai dengan ajaran Islam yang berbasiskan Al Quran dan Sunnah.
12. Ulama juga mengapresiasi pemerintah Indonesia atas dukungan yang tulus dalam menginisiasi kerja sama antar ulama di tiga negara ini dan di dunia Islam.
http://picasion.com/
(gusno)


Kamis, 10 Mei 2018

Begini kemeriahan saat Gus Ipul dan Wali Band dalam satu panggung


MALANG-Ribuan warga Nahdliyin memadati Stadion Kahuripan di Desa Talok, Turen,Malang .


Mereka datang berbondong-bondong guna mengikuti acara bertajuk 'Doa Untuk


Keselamatan Bangsa' yang digelar PCNU Kabupaten Malang.



Calon gubernur Jawa Timur yang juga mantan Ketua Umum GP Ansor, Saifullah Yusuf atau yang biasa disapa Gus Ipul hadir dalam acara tersebut.
Dalam orasinya, Gus Ipul mengatakan bahwa NU sebagai organisasi Islam terbesar di Tanah Air sudah banyak memberikan banyak kontribusi terhadap negara.
"Semoga NU di usianya yang semakin dewasa bisa semakin banyak melahirkan kader terbaik. Berkiprah di segala lini," ujar Gus Ipul, Minggu (6/5).
Gus Ipul melanjutkan, NU dalam sejarah sudah terbukti menjadi garda terdepan untuk melawan penjajah. "Seperti diketahui, santri menjadi garda terdepan dalam mengusir penjajah. Sedangkan keberadaan santri selama ini memang identik dengan NU," ungkapnya.
http://picasion.com/Acara tersebut berlangsung secara meriah. Apalagi grup Band Wali juga diundang dan sempat menggubah lagu dua lagu miliknya sebagai bentuk dukungan untuk Gus Ipul dan Mbak Puti di Pilgub Jatim. Dua lagu tersebut adalah 'Mari Sholawat' dan 'Dik'.
Nah mau tahu kemeriahan acara tersebut? Silakan menyaksikan:


Sumber ; merdeka .com

Mendag Gandeng NU Kembangkan Ritel Keumatan


Banyuwangi, - Menteri Perdagangan RI Enggartistasto Lukita menyempatkan diri untuk bertemu dengan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Banyuwangi pada Rabu malam (9/5). Dalam pertemuan yang dihelat di Kantor NU Banyuwangi itu, Mendag bakal menggandeng NU untuk membuka ritel berbasis keumatan.
Dalam kesempatan ini Enggar menyampaikan bahwa Ekonomi kerakayatan merupakan salah satu tugas dari presiden yang mendapat skala prioritas. NU sebagai oraganisasi dengan jumlah anggota terbesar teruatama di Banyuwangi patut menjadi mitra.
“Ada tiga tugas pokok yang dibebankan presiden kepada saya, yakni menjaga stock kebutuhan pokok, menurunkan harga dan mengembangkan sektor ekonomi kerakyatan. Kamis sedang fokus membuka dan menata pasar tradisional agar mampu bersaing dengan pasar modern, selain itu kami juga akan kuatkan ekonomi berbasis keumatan” ungkapnya.
Lebih lanjut Mentri Perdagangan menjelaskan bahwa sistem yang nantinya akan dibangun tidak serta merta meniru apa yang telah dilakukan ritel modern yang sudah ada, akan tetapi lebih fokus pada segmentasi khusus seperti pesantren dan lembaga lainya yang memiliki basis pasar yang jelas, menurutnya NU merupakan salah satu lembaga yang memiliki persyaratan itu.
“Banyuwangi yang 80 persen penduduknya adalah warga Nahdliyin akan sangat membantu program ini, harapan saya nantinya dampak ekonomi tidak hanya dirasakan oleh lembaga akan tetapi mampu malahirkan dampak bagi seluruh ummat” ujarnya.
Hal tersebut diasambut baik oleh KH. Ali Makki Zaini ketua Tanfidziah PCNU Banyuwangi, menurut Gus Makki dengan 25 MWC yang dimiliki NU Banyuwangi bisa mengambil kesempatan tersebut, nantinya ranting-ranting yang akan siap menjadi konsumen.
http://picasion.com/“Ini merupakan kesempatan yang bagus. Apabila 25 MWC masing-masing bisa memiliki satu ritel, sedangkan ranting mensupport dengan membeli kebutuhanya disana, makan NU akan semakin kuat”, ungkap Gus Makki.
Kegiatan dialog tersebut dihadiri oleh Bapati Banyuwangi, Rois Syuriah dan Ketua Tanfidziah MWC NU, Lembaga, Banom serta segenap pengasuh Pondok Pesantren se-Kabupaten Banyuwangi. (Noe/NUOB)






Rabu, 25 April 2018

Ansor Banyuwangi Gelar Tasyakuran Hari Lahir

Banyuwangi,  – Pada momentum hari lahirnya yang ke-84 Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Banyuwangi menggelar tasyakuran di aula Kantor PCNU Banyuwangi, Selasa (24/4). Selain mengirim doa kepada para pendiri dan pejuang Ansor, momentum harlah juga digunakan untuk meningkatkan soliditas kader-kader Ansor.

Ketua PC GP Ansor Syukron Makmun Hidayat mengajak kepada para kader Ansor Banyuwangi untuk menjaga kekompakan dalam menjalankan pengabdiannya.
“Tantangan yang dihadapi oleh Ansor di usianya yang ke-84 ini, semakin berat dan beragam. Mulai dari soal keagamaan, ideologi, kebangsaan, ekonomi dan permasalahan sosial lainnya. Tentu, untuk bisa menghadapi ini, perlu soliditas dari semua kader,” ungkapnya saat memberi sambutan.

Momentum harlah, lanjut Syukron, adalah saat yang tepat untuk menyatukan kembali semangat dan visi misi. “Semangat para pendiri Ansor harus kita teladani dalam berjuang. Ini adalah kunci penting dari peringatan Harlah ini,” paparnya.

Sementara itu, Ketua PCNU Banyuwangi terpilih KH. Ali Makki Zaini juga memberikan tausiyah senada. Kekompakan menurutnya adalah bekal penting untuk melakukan perjuangan. “Tali Allah itu berada di dalam kekompakkan. Jadi, kalah menang, jika kita kompak, maka hukumnya menang,” tegasnya.

Selain itu, imbuh Gus Makki – sapaan karib Kiai Ali Makki – dalam berorganisasi diperlukan dua hal. Yakni,  gas dan rem. Menurutnya, gas dalam berorganisasi adalah serangkaian visi, misi, program kerja dan segenap cita-cita. Semua hal itu, tidak serta merta dilakukan begitu saja. Namun harus ada kontrol atau rem.
http://picasion.com/
“Remnya adalah dengan mengingat para pendahulu. Kira-kira, jika Ansor melakukan ini, pendiri Ansor tersenyum ataukah sebaliknya. Begitu seterusnya. Jadi, harlah ini adalah upaya untuk menguatkan rem,” tegasnya.

Lebih lanjut Gus Makki juga meminta Ansor Banyuwangi untuk tampil beda. Karena Ansor berdiri di Banyuwangi, maka Ansor Banyuwangi setingkat lebih maju ketimbang Ansor di daerah lainnya.

“Jangan sampai Ansor kalah dengan daerah lainnya,” tukasnya.
Acara tersebut dihadiri oleh PAC GP Ansor se Banyuwangi. Di penghujung acara, ditutup dengan potong tumpeng. (ay -NUOB)

Minggu, 22 April 2018

Setelah Kiai Marwan Ditetapkan Sebagai Rais PCNU Banyuwangi, Gus Makki terpilih sebagai ketua PCNU Banyuwangi


Proses pemilihan Ketua PCNU Banyuwangi masa khidmat 2018-2023 berlangsung secara aklamasi pada Ahad sore (22/4). KH. Ali Makki Zaini atau akrab disapa Gus Makki terpilih sebagai ketua. Pada tahap pencalonan, ia meraih 368 suara dari 582 hak suara yang digunakan.


Sebagaimana ditentukan dalam tata tertib pemilihan, hanya calon yang mendapatkan 150 suara dukungan. Karena pada tahap pemilihan hanya Gus Makki yang mendapatkan suara minimal pencalonan, maka ia pun ditetapkan secara aklamasi sebagai ketua.

Sebenarnya, dalam pencalonan ada beberapa nama lain yang masuk bursa calon. Ada nama Sekretaris PCNU Banyuwangi sebelumnya Guntur Al-Badri yang mendapat 92 suara. Kemudian disusul Ketua RMI KH. Ahmad Munib Syafaat yang dapat 56 suara.

Lalu, ada nama Direktur Aswaja NU Center Banyuwangi KH. Abdillah As’ad yang mendapat suara 37. Serta nama Ketua MWC NU Banyuwangi H. Ahmad Mushollin yang didukung oleh 24 suara.

Selain itu, ada nama-nama lain yang terpilih. Namun tak dikenal. Kemungkinan adalah kesalahan tulis. Masing-masing mendapatkan satu suara. Diantaranya adalah Gus Nadhi, Gus Mun’im, Nur Kholiq, Ali Mahdi dan Maisholi.

KH. Zainullah Marwan 
Saat sebelumnya KH. Zainullah Marwan ditetapkan sebagai rais syuriyah PCNU Banyuwangi 2018-2022. Penetapannya tidak melalui voting, tapi melalui sistem Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA).

Untuk menentukan para anggota AHWA tersebut, para rais syuriyah di tingkat Ranting melakukan musyawarah bersama rais di tingkat MWC NU untuk memilih sebanyak lima orang yang dinilai memiliki kapasitas sebagai ulama pilihan untuk menentukan Rais Syuriyah PCNU Banyuwangi selanjutnya.

Setelah ditabulasi usulan AHWA dari 25 MWC NU se-Banyuwangi terpilih lima orang sebagai anggota AHWA. Pertama, Rais Syuriyah MWC NU Srono KH. Ali Makki Zaini. Kemudian Rais MWC NU Kalipuro KH. Huzaini Hafidz, Rais MWC NU Kabat KH. Muhammad Yamin Masfa, Rais MWC NU kalibaru KH. Habib Abdurrahman.

Namun, dari kelima anggota AHWA tersebut saat diumumkan tak berkenan langsung untuk memutuskan. Mereka ingin bermusyawarah dengan semua rais MWC NU se Banyuwangi. “Kami tak berani memutuskan sendiri. Kami ingin mengajak semua rais untuk ikut bermusyawarah,” ungkap KH. Ali Makki Zaini sebagai juru bicara AHWA di dalam sidang pleno kelima Konfercab NU, Ahad (22/1).

Akhirnya, semua rais terlibat dalam permusyawarahan tersebut. Sebagai ketua sidang adalah KH. Ali Makki Zaini dan KH. Miftahul Huda sebagai sekretaris. Hanya butuh waktu 15 menit untuk menentukan Rais Syuriyah PCNU Banyuwangi.

“Sidang memutuskan Rais Syuriyah PCNU Banyuwangi 2018 – 2022 adalah KH. Zainullah Marwan dari Dusun Pacemengan, Desa Buluagung, Kecamatan Silaragung,” Kiai Ali Makki mengumumkan hasil sidang. Lantas disambut gemuruh tepuk tangan para peserta konferensi.

Setelah itu, Kiai Marwan diperkenankan untuk menyampaikan kesediaannya. Kiai Marwan pun menyampaikan kesediaannya. Dengan demikian, secara resmi Wakil Rais Syuriyah PCNU Banyuwangi 2013 – 2018 tersebut sebagai rais selanjutnya hingga lima tahun ke depan. (gusno)

Senin, 12 Maret 2018

Katib NU Jember: NU Meramu Tiga Identitas Sekaligus

Banyuwangi,  
Ada banyak manfaat yang bisa diraih saat bergabung dengan Nahdlatul Ulama. Tidak semata ikut dalam organisasi sosial keagamaan terbesar yang didirikan ulama, juga kegunaan lain dapat direngkuh.

Dengan mengutip sebuah syair, Kiai MN Harisuddin menyampaikan kepada peserta Pelatihan Kader Dasar yang diselenggarakan Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda (PAC GP) Ansor Genteng, Banyuwangi Ahad, (12/3). 

Syair tersebut adalah: 
Nahdlatul Ulamaai Fahmu dinii # Alaqatan bainan nabiy wa bainiy
Wa hamila al-Allaamatul Islaama # Minan nabiyyi rahmatan aalamaa
Nusamiy haadza sanadan huw kaafi # La bil gugali wat twutari wal wust’afi.  

Bagi Katib Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jember Jawa Timur ini, keuntungan berNU yakni. “Pertama, NU adalah paham keagamaan yang bisa meramu tiga identitas sekaligus. Menjadi Islam, menjadi Indonesia dan menjadi Jawa,” katanya. 

Kalau yang bersangkutan orang Makasar, maka bisa menggantinya menjadi Islam, Indonesia dan Bugis sekaligus. Demikian seterusnya. “Tidak banyak yang seperti NU ini,” tukas Wakil Ketua Lembaga Ta’lif wa an-Nasyr NU Jawa Timur tersebut. 

Kedua, NU menjadi penyambung antara warganya dengan Nabi Muhammad SAW,” katanya. 

Melalui sistem sanad yang dibangun di NU, insyaallah warganya tersambung dengan Nabi Muhammad SAW melalui para salafuna as-shaalih. Misalnya, dari kiai, terus kiainya kiai, terus ke Hadratussyeikh KH Hasyim Asy’ari hingga sampai kepada Rasulullah SAW. 

“Ini berbeda dengan organisasi yang tidak jelas sanadnya. Sanadnya langsung ke Mbah Google”, ujar ketua bidang intelektual dan publikasi ilmiah Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jember tersebut yang disambut gelak tawa peserta.  

Selain itu, lanjut Kiai Harisudin, alasan mengapa ber-NU, yakni adalah karena organisasi ini dibawa oleh orang-orang yang sangat alim. “Kalau berIslam, carilah Islam yang dipahami secara benar,” tegasnya. 

Di NU, yang mengajari Islam adalah para ulama yang sangat alim dan tawadlunya luar biasa. Bukan melalui ustadz yang baru kemarin belajar Islam. Baru belajar Al-Qur’an langsung sok alim, sok pintar. Ke mana-mana bawa dalil. Bukan melalui ustadz yang seperti itu, lanjutnya.

Para ulama NU adalah orang yang sangat otoritatif dalam berIslam. “Belajarlah Islam kepada ulama yang memiliki otoritas keilmuan dan akhlak,” ungkap pengasuh Ponpes Darul Hikam Mangli Kaliwates tersebut. 

Dan alasan berikutnya karena NU membawa misi rahmat semesta alam seperti bunyi syair minan nabiyyi rahmatan alama. “Yakni Islam yang ramah, bukan Islam yang penuh amarah. Islam yang mengajak, bukan Islam yang menginjak. Islam yang rahmatan lil alamin, bukan Islam yang laknatan lil alamin,” tegasnya. 

Karena rahmatan lil alamin, dakwahnya NU juga dengan santun dan damai. “Tidak main paksa dan kekerasan segala,” pungkas dosen pascasarjana IAIN Jember ini. 

Hadir pada PKD tersebut, Abd Qadir Jaelani selaku Ketua PAC GP Ansor Genteng, Gus  Bambang Irawan yang juga Wakil Pengasuh Ponpes Tasmirut Thalabah sekaligus Wakil Ketua PAC GP Ansor, dan ratusan peserta yang terdiri pengurus PAC dan Ranting di Kecamatan Genteng. Kegiatan diselenggarakan di Pondok Pesantren Tasymirut Thalabah Setail. (Shohibul Ulum/Ibnu Nawawi)

Sabtu, 10 Maret 2018

PAC GP Ansor Genteng Gelar PKD untuk Perkuat Kualitas Kader


Banyuwangi,Sebagai  implementasi visi memperkuat sistem kaderisasi dan misi mempersiapkan regenerasi kepemimpinan Ansor dan kader berkualitas, PAC GP Ansor Kecamatan Genteng, Kabupten Banyuwangi menyelenggarakan Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD).

PKD bertema “membangun semangat GP Ansor  masa depan” dilaksanakan Sabtu-Ahad, (10-11/3 2018) bertempat di Pondok Pesantren Tasymiruttholabah dusun Jalen Setail kecamatan genteng. PKD  ini diikuti oleh 58 orang peserta yang berasal dari berbagai ranting Ansor di Kecamatan genteng.

Adapun tujuan PKD ini adalah terwujudnya kader penggerak GP Ansor tingkat anak cabang dan ranting yang memiliki kapasitas dan kemampuan yang handal yang siap mengawal dan menjadi dinamisator organisasi GP Ansor  di tingkat Pimpinan Anak Cabang dan pimpinan ranting. 

Untuk itu peserta PKD selama pelatihan ditempa untuk meraih kompetensi pelatihan antara lain: Memiliki wawasan keilmuan yang luas dan bobot pengetahuan yang lebih memadai tentang ke-Aswaja-an, ke-NU-an, bela negara dan karakter kebangsaan, ke-Ansor-an , Manajemen keorganisasian serta ESQ.

 H.Sukron Makmun Hidayat. S.Hum
PKD ini dibuka secara resmi oleh Ketua PC GP Ansor Banyuwangi H.Sukron Makmun Hidayat. S.Hum .dalam sambutannya H.Sukron Makmun Hidayat. S.Hum berpesan dan berharap kepada kader-kader Asor untuk menjaga persatuan dan kekompakan diAnsor dan Nu,selain itu Ansor harus bisa  menjadi pemadam dan pengendali isu –isu yang menyebabkan kegaduhan Nasional.

 Turut hadir pada acara ini  segenap perangkat desa setail ,perangkat kecamatan genteng, Pengurus MWCNU Genteng,jajaran Pengurus PC GP Ansor Banyuwangi,Koramil dan tokoh masyarakat setempat.

Dalam pelatihan ini, peserta digembleng oleh Tim Instruktur PC GP Ansor Banyuwangi. Peserta tidak sekadar diupgrade pengetahuan, tetapi juga olah fisik, mental dan spiritual. (Gusno)


Rabu, 21 Februari 2018

GP Ansor Berangkatkan 999 Anggota Banser Umrah

TANGERANG - Gerakan Pemuda (GP) Ansor memberangkatkan sebanyak 999 anggota Banser (Barisan Ansor Serbaguna) ibadah umrah, Rabu (21/2/2018).
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, program "999 Banser Umroh 2018 Bersama Ketua Umum PP GP Ansor" itu merupakan program yang telah digagas GP Ansor tahun lalu dan direalisasikan pada tahun ini.
"Program ini diadakan sebagai bentuk apresiasi tertinggi kepada kader Banser yang telah memberikan dedikasi terbaiknya dalam organisasi," ujar pria yang kerap disapa Gus Yaqut di Lounge Umroh Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.
Lanjut Gus Yaqut, nantinya rombongan jamaah tersebut akan dibagi ke dalam dua gelombang. Untuk gelombang pertama diberangkatkan pada hari ini yakni sebanyak 350 jamaah. Sementara sisanya akan diberangkatkan pada bulan April mendatang.
Para jamaah pun akan diberangkatkan melalui PT Sorban Nusantara, perusahaan Tour & Travel resmi milik Pimpinan Pusat GP Ansor. Gus Yaqut berpesan kepada ratusan Banser yang berangkat Umrah untuk tetap berperilaku santun, rendah hati, toleran, membantu sesama jamaah, serta menata niat tulus dan ikhlas.
"Tata niat yang tulus, ikhlas, ibadah umroh ini semata karena Allah SWT. Selain memperbanyak ibadah lainnya, selama di Tanah Suci kita harus tetap berperilaku rendah diri, santun, toleran dan membantu sesama jamaah umroh lain," ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Sorban Nusantara Towus Ainul Yakin menambahkan, jamaah umroh Banser berangkat dengan subsidi dari pimpinan pusat GP Ansor sebesar Rp. 5 juta per orangnya.
"Khusus bagi yang sudah berkhidmah selama lebih kurang 2,5 tahun sebagai anggota Banser, Ketua Umum GP Ansor memberikan subsidi Rp5 juta per orang," kata Towus
Towus menjelaskan, paket umroh dengan durasi selama 9 hari dan fasilitas bintang 4 tersebut sebenarnya bernilai Rp. 22,5 juta. Setelah mendapatkan subsidi masing-masing peserta umroh hanya dikenakan biaya sebesar Rp 17,5 juta.
(kha)

Minggu, 11 Februari 2018

GP Ansor Jatim Nilai Ada Aktor di Balik Serangan Ke Pemuka Agama


Peristiwa berbau SARA yang bisa memantik perpecahan antarumat beragama terjadi dalam sepekan terakhir di negeri ini. Terbaru, seorang pria dengan senjata tajam menyerang jemaat Katolik yang tengah melaksanakan Misa di Gereja St. Lidwina Sleman, Yogyakarta, pada Minggu pagi, 11 Februari 2018. Sejumlah orang luka-luka.


Sejumlah pihak menyesalkan peristiwa itu. Apalagi, sebelum kejadian di Sleman, beberapa hari sebelumnya terjadi aksi kekerasan pula yang menimpa seorang pengasuh pondok pesantren di Bandung, Jawa Barat, dan tindakan tidak menyenangkan yang menimpa biksu di Tangerang, Banten.
"Ansor Jawa Timur menilai sepertinya ada aktor di balik kejadian itu, tidak mungkin tiba-tiba menyerang ke gereja tanpa indikasi siapa pengirimnya dan lain sebagainya," kata Sekretaris Gerakan Pemuda Ansor Jatim, Abid Umar, di sela acara rapat kerja Ansor Surabaya pada Minggu, 11 Februari 2018.
Mantan Komandan Satuan Koordinator Wilayah Barisan Ansor Serbaguna atau Banser Jatim itu menjelaskan, kecurigaan itu bisa diajukan karena pola penyerangan dari sejumlah kejadian serupa di Sleman mirip-mirip. "Jangan-jangan nanti pelaku yang di Gereja Sleman mengaku gila juga," ujar pria biasa disapa Gus Abid itu.
Bukan tidak mungkin, lanjut dia, aksi dan kejadian serupa akan menular ke Jawa Timur. Karena itu, seluruh anggota Ansor dan Banser Jatim diminta siap mengantisipasi itu, agar perpecahan antarumat beragama bisa dicegah. "Jangan sampai kita semua saling menyalahkan karena aksi-aksi seperti itu," kata Gus Abid.
Sebelumnya, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, berharap Ansor memainkan peran kebangsaannya dalam memelihara kerukunan antarumat beragama. Menurutnya, sebagai kader yang akrab dengan pengetahuan agama, Ansor harus menyapa semua lapisan masyarakat agar keutuhan Negara Kesatuan RI tetap terjaga.
"Dan saya yakin Ansor bisa menyapa, karena ini Indonesia, Nusantara, dan Ansor bisa berada dimana-mana. Mungkin juga ada Ansor di seluruh Indonesia, ayo kita jaga kota masing-masing, supaya tidak terjadi apa-apa di kota kita masing-masing," kata Risma. (ase)

Selasa, 06 Februari 2018

Kyai dihina, 2000 kader NU Nyatakan Sikap

Banyuwangi,  2000 lebih kader NU yang berasal dari seluruh penjuru Banyuwangi berkumpul di depan kantor PCNU Banyuwangi, selasa (06/02). Massa NU akan melakukan Unjuk rasa dukungan kepada Kyai terkait kasus penghinaan Kyai oleh aktivis LSM M. Yunus yang sudah menjadi tersangka dan mendekam di Tahanan.
Rombongan tersebut mengawali aksinya dengan berjalan dari kantor PCNU Banyuwangi menuju pengadilan Negeri Banyuwangi untuk mengawal persidangan kasus penghinaan kyai NU.
KH. Abdilah As’ad kordinator Komando Masyarakat Pendukung Kyai (KOMPAK) menyampaikan bahwa ini merupakan pernyataan tegas dari Kader Nahdliyin atas tindakan penghinaan yang dilakukan Muhammad Yunus dengan memviralkan di media sosial.
“Ini merupakan pernyataan keras dari kami, setelah upaya islah yang telah dilakukan kemudian dilanggar kembali oleh Yunus, ” ungkap As’ad.
Selanjutnya As’ad menegaskan bahwa Komando Masyarakat Pendukung Kyai sebagai representasi dari warga NU, akan mengawal dan memberikan dukungan kepada Kyai yang menjadi panutan warga Nahdliyin.
“Jasa para Kyai tidak dapat dipertanyakan dalam perjalanan sejarah negeri ini. Oleh karena itu sudah menjadi kewajiban kita untuk berada di depan dalam menjaga marwah para Kyai, ” tegas As’ad
Sementara itu Ayunk Notonegoro kader Muda NU dalam orasinya menyampaikan bahwa ini bukan masalah sepele. Ayunk mengatakan bahwa ini merupakan indikasi pelemahan di dalam struktur NU dengan melakukan delegetimasi terhadap Kyai.
“Selama ini NU telah menjadi tiang penyangga yang kokoh bagi perjalanan NKRI. Oleh karena itu untuk melemahkan NKRI maka NU yang harus dipecah belah. Hal ini dimulai dari upaya menghilangkan kepercayaan umat terhadap kyai. Ini harus segera dihentikan, ” Tegas Ayunk, lantang.
Di saat yang sama sedang berjalan persidangan di PN Banyuwangi sidang kasus penghinaan Kyai dengan agenda mendengarkan keterangan KH. Maskur Ali sebagai saksi pelapor. (noe)

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons | Re-Design by AnsorGenteng Online